Senin, 27 Januari 2014

lopografi


1.1  Latar Belakang
       Radiologi merupakan salah satu ilmu dari bidang kedokteran, yang mempelajari teknik dari pengambilan gambar foto rontgen dengan menggunakan sinar-x, pelayanan radiologi di rumah sakit sangat dibutuhkan sekali untuk menegakkan diagnosa sebagai penunjang pelayanan medis.
         Perkembangan pemanfaatan sinar X dalam bidang radiodiagnostik pun menjadi makin berkembang seiring dengan ditemukannya bahan kontras. Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik.
                  Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya attenuasi sinar-X. Atau dengan kata lain pemanfaatan bahan kontras ini dipakai untuk lebih meningkatkan radiolucent maupun radioopaque suatu gambaran organ. Bahan kontras ditemukan pertama kali pada tahun 1896 dan dipakai untuk pemeriksaan traktus digestivus.
           Dalam kegiatan praktek kerja lapangan di RS. Cipto Mangunkusumo, saya menemukan berbagai macam pemeriksaan dengan menggunakan bahan kontras, salah satunya adalah pemeriksaan LOOPOGRAFI dengan indikasi atresia ani. Oleh karena itu,saya mengangkat pemeriksaan tersebut sebagai bahan laporan dan presentasi.

1.2  Tujuan
          Untuk memenuhi tugas praktek kerja lapangan di RSCM yaitu, pembuatan laporan dan presentasi.

1.3  Ruang Lingkup                     
          Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini adalah berdasarkan pengalaman selama praktek kerja lapangan di beberapa Rumah Sakit,adapun pemeriksaan LOOPOGRAFI meliputi :


Ø  Pengertian
Ø  Tujuan
Ø  Anatomi
Ø  Indikasi pemeriksaan
Ø  Alat- alat yang digunakan
Ø  Persiapan pasien
Ø  Teknik pemeriksaan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian
          Pemeriksaan radiografi pada colon yang dilakukan post colostomy yang menggunakan folley cateter, dan dimasukkan melalui lubang anus buatan yang tidak mengeluarkan feces.Colostomy adalah tindakan bedah pembuatan saluran dari colon ke dinding abdomen sebagai pengganti fungsi anus.

2.2  Tujuan
          Untuk mengevaluasi pembuatan saluran buatan antara colon dengan dinding abdomen tersebut.

2.3 Anatomi dan Fisiologi
          2.3.1 Anatomi Colon

            Usus besar terdiri dari caecum, usus tebal (colon), dan poros usus (rectum). Caecum adalah kantung kecil, di ujungnya terdapat umbai kecil yang menggantung sepanjang ± 90 mm, dan disebut usus buntu (appendix). Usus buntu tidak jelas fungsinya pada tubuh manusia.
          Usus besar terdiri dari tiga bagian: menaik (Ascending colon), melintang (Transvers colon), dan menurun (Descending colon).
            2.3.2 Fungsi Colon
            Fungsi utama usus besar adalah untuk mengabsorbsi air kembali dan untuk mengeluarkan mukus yang berfungsi untuk melumasi dan membantu mengeluarkan feses. Perjalanan melalui usus besar sangat lambat, kadang-kadang memakan waktu 24 jam. Feses berhenti di usus besar menurun dan poros usus (rectum), dan secara periodik dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Di anus terdapat dua cincin sphincter yang menjaganya agar tetap tertutup.

            Fungsi lain dari colon yaitu :
  1. menyimpan dan eliminasi sisa makanan
  2. menjaga keseimbangan cairan dan elektrolitdengan cara menyerap air
2.4  Indikasi Pemeriksaan
            Pemeriksaan Loopografi di RSCM kasus yang saya ambil yaitu :
            Nama   : An. xxx
            Umur   : 1 tahun
            Indikasi: Atresia ani
2.5  Persiapan Alat
·   Folley cateter no. 8
·         Spuit 30 ml
·         Nacl
·         kassa
·         Kontras media :
ü   KM Urografin 76 %, yaitu :  30 cc di encerkan dengan 60 cc NaCl.
2.6  Persiapan Pasien
              Tidak dilakukan persiapan secara khusus, pasien hanya diminta puasa 4 jam sebelum dilakukan pemeriksaan, hal ini dikarenakan anus buatan yang berada pada dinding abdomen sehingga feces mudah dikeluarkan.

2.7  Teknik Pemeriksaan
1.         Foto pendahuluan :
Sebelum dilakukan pemeriksaan Loopografi dilakukan foto pendahuluan terlebih dahulu untuk melihat persiapan pasien.biasa yang digunakan adalah foto abdomen AP.
ü  Pasien recumbent, kedua lengan disamping tubuh, MSP//garis tengah kaset.
ü  FFD 100 cm
ü  CR : Vertikal tegak lurus
ü  CP : pada MSP setinggi L 3 atau kira-kira setinggi SIAS.
ü  Kriteria Gambar :
o    Kedua dinding lateral abdomen tidak terpotong.
o    Bagian atas mencakup kedua ginjal.
o    Bagian bawah tepi atas symphisis pubis.
o    Tampak musculus psoas, contour ginjal.
o    Tampak marker R/L dan identitas pasien.
2.     Pemasukan bahan kontras dengan menggunakan kateter yang dimasukkan melalui anus buatan yang tidak mengeluarkan feces.
3.     Dengan dikontrol fluoroscopy suntikan bahan kontras
4.     Dibuat foto-foto spot atau foto besar dengan posisi yang sesuai, biasanya AP   dan Lateral.
  
Proyeksi AP
ü Pasien recumbent, kedua lengan disamping tubuh, MSP//garis  tengah kaset.
ü FFD 100 cm
ü CR : Vertikal tegak lurus
ü CP : pada MSP setinggi L 3 atau kira-kira setinggi SIAS.
ü Kriteria Gambar :
1.    Tampak bahan kontras mengisi colon desendens dan sigmoid pada posisi AP.
2.    Tampak post colostomy pada sisi kiri pasien.
3.    Tampak anal dample. 

Proyeksi Lateral
ü Pasien diposisikan lateral recumbent.
ü Kedua lutut difleksikan untuk keseimbangan.
ü Kedua lengan dilipat ke atas dan tangan disatukan serta diletakkan dibawah kepala.
ü Kaset dipasang memanjang dan diberi marker R/L.
ü CR : Vertikal tegak lurus.
ü CP : 2,5 cm ke anterior dari MCL setinggi CV Lumbalis III
ü Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh
ü Kriteria Gambar :
1.      Tampak bahan kontras mengisi colon desendens dan sigmoid pada posisi lateral.
2.      Tampak anal dample.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pemeriksaan radiografi pada colon yang dilakukan post colostomy yang menggunakan folley cateter, dan dimasukkan melalui lubang anus buatan yang tidak mengeluarkan feces.Colostomy adalah tindakan bedah pembuatan saluran dari colon ke dinding abdomen sebagai pengganti fungsi anus.
Untuk pemeriksaan lopografi ini tidak diperlukan persiapan khusus seperti pemeriksaan colon in loop yang mengharuskan pasiennya harus puasa 1 hari sebelum pemeriksaan dimulai. Hal ini dikarenakan loopografi hanya digunakan untuk mengevaluasi saluran cerna post colostomy. Untuk pasien lopografi hanya diperlukan puasa 4 jam sebelum pemeriksaan.
Dibuat foto-foto spot atau foto besar dengan posisi yang sesuai, biasanya AP dan Lateral. Posisi ini dipakai untuk memperlihatkan saluran post colostomi dari sisi depan dan sisi samping.

3.2  Saran
Pada pemeriksaan Loopografi biasanya terjadi pada anak-anak. Sehingga dibutuhkan keterampilan dan kecekatan untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Agar dosis radiasi yang diterima hendaknya seminimal mungkin.


0 komentar:

Posting Komentar