Minggu, 02 Februari 2014

manfaat komputer di bidang radiologi

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan layanan Medical Record Service. Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang diisyaratkan dalam layanan Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan  sistem informasi dan manajemennya dengan Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah berkembang ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahapan perencanaan pengembangan billing system.

Teknologi informasi dibidang kesehatan, komputer juga telah berperan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kesehatan, komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit di lihat. Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.
Manfaat Komputer di bidang kesehatan antara lain : (1).Melakukan rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan penyebabnya.(2). Diagnostik, terapi dan perawatan, monitoring status pasien. (3). Administrasi Rumah Sakit.  (4). Database karyawan Rumah sakit. (5).Laboratorium analisis kesehatan, penelitian dalam bidang kesehatan. (6). Penelitian dan pabrik Farmasi.
pic 1
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mampu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan biasanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu mesin biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat disimpan dalam setetes larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi.
Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar fasilitas kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien juga masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau disebut dengan E-Health. Yang merupakan solusi entreprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, rumah sakit, puskesmas, perguruan tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi. Keterpaduan dan integrasi antara E-Health dengan SIAK (Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan), baik dalam lingkup nasional maupun regional sangat membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik merupakan segmen fundamental dari E-Health.
Untuk mengembangkan aplikasi E-Health pentingnya memperhatikan standar DICOM (Digital imaging and communications in Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-data hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan ditransmisikan dengan menggunakan format tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada masalah penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke arah integrasi instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi tertentu.
Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan. Walau demikian, patut diakui terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif. Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu, Pengembangan E-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk bertanggungjawab terhadap pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu. Sebagai contoh, E-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang membantu dokter, perawat dan tenaga medis untuk saling bertukar informasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.
Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan E-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Oleh karena itu, sangat diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan kesehatan. Pada akhirnya, Pelayanan jasa kesehatan dengan E-Health memerlukan komitmen dari penyelenggara jasa kesehatan untuk melakukan modernisasi dari perangkat dan infrastruktur yang digunakannya. Dalam tahapan awal, memang hal tersebut akan merupakan investasi dari sisi biaya, namun dalam tahapan lanjutannya, penerapan E-Health akan memberikam keuntungan dari penghematan biaya-biaya, antara lain: administrasi, obat-obatan, diagnostik penyakit, terapi, perawatan, dan penelitian.
Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola dan distribusi penyakit juga mudah diamati berdasarkan area geografis, usia, komunitas, dan sebagainya. Prosedur pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi yang lebih cepat,akurat, dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat pengumpulan data sangat berjauhan. Inilah yang disebut Telemedicine. Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk meberikan informasi dan pelayanan kesehatan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Telemedicine bisa diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara jarak jauh. Sehingga tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat, fungsi telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat tindakan medis.

http://barizoid.blogspot.com/2013/10/manfaat-komputer-di-bidang-radiologi.html

Selasa, 28 Januari 2014

Mengatur Internet Options



Agar setiap browser yang dijalankan langsung menampilkan website tertentu,ada beberapa langkah yang harus dijalankan yaitu:
a. Pilih dan klik menu Start|Control Panel.
b. Pada jendela Control Panel pilih dan klik ikon Network and Internet Connections.
c. Pada jendela Network and Internet Connections pilih dan klik ikon Internet Options,maka kotak dialog Internet Properties akan ditampilkan.
d. Pilih dan klik tab General.
e. Masukkan alamat website yang ingin dibuka setiap kali browser kita jalankan pada kotak text Address bagian Homepage.Misalnya http://www.yahoo.com.
f. Bila kita mengiinginkan agar browser tidak membuka website tertentu pada saat dijalankan,klik tombol Use Blank.
g. Pada kotak Days to keep pages in history bagian History,dapat kita masukkan jumlah hari berapa lama website yang kita kunjungi terakhir kali disimpan.
h. Klik tombol OK.


TUTORIAL TIPS 1
I. Menggubah setting bandwith Pada windows Pada dasarnya OS windows sudah membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth yang seharusnya bisa maksimal.Jika anda ingin menambah bandwidth internet supaya koneksinya terasa lebih cepat dan kencang bisa dengan cara mengurangi atau mengosongkan batasan bandwidth tersebut supaya pada Windows kita bisa maksimal dalam menggunakan bandwidth yang sudah ada. Ikuti petunjuknya seperti dibawah ini :
1. Klik Start
2. Klik Run
3. Ketik gpedit.msc
4. Kemudian klik Ok
5. Setelah masuk klik Administrative Templates
6. Kemudian Klik Network
7. Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
8. Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth
9. Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable
10. Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0
11. Klik Apply,ok
12. Kemudian keluar dan Restart komputer

II. Gunakan DNS dari OpenDNS untuk koneksi internet yang lebih cepat dan lebih aman pada Kumpulan DNS yang pernah lughot posting.
1. Klik Start
2. Klik Control Panel
3. Pilih Network & Internet Connection
4. Klik Network Connection
5. Klik Kanan Local Area Connection pilih Properties
6. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Klik Properties
7. Klik Use Following DNS Server
8. Isi Preferred DNS Server dengan angka : 208.67.222.222
9. Isi Alternate DNS Server dengan angka : 208.67.220.220
10. Kemudian Klik OK

 III.Jika menggunakan Browser Firefox gunakan add on Fasterfox. Fasterfox adalah sebuah add on yang berfungsi untuk mempercepat koneksi dengan melakukan optimasi pada network dan cache browser. Fungsi dari cache adalah untuk menyimpan data sementara dari website yang kita kunjungi, sehingga ketika kita membuka kembali website tersebut proses loading-nya akan lebih cepat karena datanya telah disimpan di cache. Beberapa optimasi yang dapat dilakukan oleh fasterfox adalah: HTTP pipelining,Memory caching,Disk caching,DNS caching,FastBack caching.

 IV.Bagi pengguna Firefox silahkan pasang juga Adblock. Fungsinya adalah untuk mem-filter iklan-iklan yang tidak perlu pada saat kita browsing sehingga proses loading akan menjadi lebih cepat dan maksimal.

TUTORIAL TIPS 2
Menurut tulisan itu ada beberapa cara untuk meningkatkan kecepetan akses internet di antaranya dengan menyetting browser menggunakan openDNS atau menggunakan Google Web Accelerator. Setting melalui openDNS sendiri sebenarnya banyak yang meragukan apakah bisa membuat koneksi cepat atau ga ada pengaruh apa-apa coba anda baca polemiknya di forum Sedangkan Google Web Accelerator didesain jika anda menggunakan koneksi broadband seperti cable dan DSL tetapi untuk dial-up {mis. telkomnet instan atau speedy} juga dapat mempercepat koneksi.Untuk memakai Google Web Accelerator anda harus memenuhi kriteria antara lain Operating system harus windows XP atau windows 2000 dan browser nya harus (minimal) IE 5.5+ atau Mozilla Firefox 1.0+. kalau untuk browser lain juga bisa tetapi harus menkonfigurasi proxy settingsnya dari browser anda dengan menambah 127.0.0.1:9-100 pada HTTP.Setelah melakukan instalasi Google Web Accelerator akan menampilkan icon kecil di atas browser dan icon tray di pojok bawah layar desktop. Untuk cara Setting Browser silakan ikuti caranya ini: Pengguna Internet Explorer: Pilih menu [Tools] Pilih [Internet Option] Klik tab [General] Pada opsi "Temporary Internet Files" klik [Setting] lalu geser slider-nya .

TUTORIAL TIPS 3
Tips ini hanya berlaku untuk yang di warnet saja dan warnetnya menggunakan mozzila firefox sebagai browsernya tujuannya adalah mempercepat koneksi internet di komputer kita dengan menyedot bandwitdh komputer lain di dalam 1 warnet. licik juga sih tips ini tapi tidak apa-apa, apalagi di saat warnet yang sedang penuh dan semua komputer lambat, jadi cara ini bisa kita pakai. jadi koneksi internet kita jadi lebih cepat dan yang lain jadi sedikit lambat kan kalo warnet lagi penuh semuanya lambat jadi tidak akan pada menyadarinya okeh saya akan memberitahukan untuk anda, begini caranya untuk mempercepat koneksi internet di warnet:
1. Di address bar mozzila ketik about:config kemudian akan terlihat tulisan yang banyak sekali
2. Gunakan fasilitan ctrl+f untuk mencari kata kata yang di cari adalah sebagai berikut dan di rubah
Network.http.pipelining; False <– klik 2 kali ubah “False” menjadi "True"
Network.http.pipelining.maxrequests; 4 <-- klik 2 kali ubah "4" menjadi "30"
Network.http.proxy.pipelining; False <– klik 2 kali ubah "False" menjadi "True"
3. Kemudian klik kanan di bagian yang kosong/putih terus pilih new terus integer lalu kolom pertama isikan nglayoutinitialpaint delay lalu tekan enter satu kali dan masukan angka 0 dan tekan enter kembali.
4. Restart ulang mozzila firefoxnya
5. Selamat berinternet ria dengan cepat karena bandwitdh akan tersedot ke komputer anda ini tadi adalah tips mempercepat koneksi internet di warnet.
  

TUTORIAL TIPS 4
Jangan terbayangkan bahwa koneksi kita sangat cepat sekali kita hanya akan menggunakan teknik Tunneling Pada dasarnya jika kita mengakses sebuah server [website] komputer kita diarahkan secara langsung ke server tersebut. Misal kita akan membuka sebuah halaman website yang servernya terletak di Amerika, maka komputer kita secara langsung mengaksesnya ke server tersebut Atau lebih sederhananya jika kita inging mengambil sesuatu yang ada di Amerika maka kita harus pergi sendiri ke Amerika. Terbayangkan oleh kita bergitu rumitnya perjalanan yang kita lewati begitu banyaknya hambatan yang kita hadapi Begitupun dunia networking Teknik tunneling sama halnya dengan teknik pengiriman barang dengan bantuan kurir.Jika kita akan mengirim atau mengambil barang ke Amerika maka kita tidak perlu melakukannya sendiri biarlah jasa kurir yang melakukan semua kerumitan dan hambatan yang dihadapi agar barang tadi bisa sampai ke tujuan Begitupun tunneling pada saat kita mengakses sebuah halaman webiste maka komputer kita hanya akan meminta bantuan sebuah server untuk menyampaikan dan mengambil halaman demi halaman website yang kita tuju. Selain itu server tunnel akan mengkompresi data yang kita butuhkan, karena itulah koneksi internet kita secara keseluruhan akan meningkat Sederhana sekali kan? Tapi kemudian muncul pertanyaan apakah bisa hal tersebut gratis? Bisa ya bisa tidak Sekarang sudah banyak server tunnel yang menyediakan fasilitas ini misal Nitro,Toonel(dot)Net,TrafficCompressor,OnSpeed dan masih banyak yang lainnya. Teknik tunnel ini cocok bagi yang menggunakan Koneksi Internet dengan fasilitas GPRS tapi bisa juga untuk jenis koneksi lain.  


TUTORIAL TIPS 5
Tadi lagi iseng-iseng browsing eh nemu tips yang satu ini sebenarnya gimana sih settingan dan cara kerja dari pemanfaatan cache ini adalah cara untuk mempercepat Koneksi Internet yang smart. Cache sebenernya berfungsi supaya kita browser yang kita gunakan tidak perlu lagi me load file-file yang sebelumnya sudah kita download (web yang pernah kita kunjungi nah dengan cara ini kita bisa menyimpan cache secara besar, dan ada juga pem-blokir trojan nya lagi. mantab deh pokok nya. Untuk ukuran penyimpanan cache bisa tak terbatas tergantung dari besar muatan hardisk anda Jadi untuk memperbesar cache bisa sesuai dengan keinginan anda. Ada beberapa konfigurasi yang di lakukan untuk melakukan cara ini langkah-langkah nya adalah sebagai berikut:  
Konfigurasi
 1. Klik tool pada menu internet explorer klik internet options
2. Pada tab connection klik LAN Settings
3. Proxy Server diberi tanda centang isikan Address "127.0.0.1? & set port misal "8080?
4. Klik ok
5. Pada tab advanced lihat pada tree HTTP 1.1 settings beri tanda centang - Use HTTP 1.1 - Use HTTP 1.1 through proxy connection
6. Klik ok

Bagi yang menggunakan internet melalui akses dial-up cara settingnya sebagai berikut:
1. Klik tool pada menu internet explorer klik internet options
2. Pada tab connection frame Dial-UP and Private Network Settings klik Settings
3. Proxy Server diberi tanda centang isikan Address "127.0.0.1? & set port misal "8080?
4. Klik ok
5. Pada tab advanced lihat pada tree HTTP 1.1 settings beri tanda centang - Use HTTP 1.1 - Use HTTP 1.1 through proxy connection
6. Klik ok
Bagi yang pakai mozilla firefox ada juga settingannya di Menu Tool Sub menu Option Network connection klik setting Proxy Server diberi tanda centang, isikan Address “127.0.0.1? & set port tool ini, misal “8080? dan klik ok.  


TUTORIAL TIPS 6
 DNS kepanjangan Domain Name Server. Fungsi DNS menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP Contohnya bila kita akan membuka atau merequest url Domain tertentu biasanya kita menggunakan deretan nama atau huruf karena lebih mudah dihafal sepertiBinushackerGoogle - Yahoo - Facebook dan sebagainya. Nah disinilah DNS ini bekerja DNS ini melakukan encode atau menerjemahkan dari domain google.com ke dalam bentuk deretan angka unik yaitu berupa IP misal google.com Ip nya adalah 208.67.219.231. Jadi bila kita masukan 208.67.219.231 pada browser maka juga akan membuka domain Google.com tersebut.Deretan angka IP seperti 174.36.138.32. IP inilah yang digunakan mesin internet untuk saling berkomunikasi seperti Server Domain Server Hosting Server Proxy dan sebagainya. Terus apa hubungan DNS dengan kecepatan akses internet kita? Selain trik dan tips mempercepat akses internet pada postingan lalu Menggunakan Proxy dan tweaking pada borwser Kita juga bisa menggunakan DNS alternatif ini untuk mempercepat akses internet kita. Pada dasarnya semua ISP (Internet Service Provider) atau penyedia layanan sambungan internet seperti indosat Telkomsel Telkom, dan sebagainya menggunakan atau mempunyai DNS Server tersendiri.Server DNS suatu ISP atau penyedia internet tentunya juga mempunyai kemampuan,kecepatan,speseifikasi,dan lama cache tersediri Adakalanya Server DNS ini Drop karena padatnya Trafik DNS server suatu ISP Sehingga menyebabkan lambannya query atau proses request Jadi bila terjadi gangguan pada Server DNS suatu ISP maka pada saat kita akan membuka website menggunakan browser seperti Mozila Fire Fox - OperaFlock Safari dan sebagainya maka akan terasa lebih lambat bahkan terjadi konfirmasi error atau not Found pada browser kita Untuk memilih DNS yang tepat silahkan kunjungi artikel lughot yang berjudul Kumpulan DNS Terlengkap Berikut ini langkah atau Cara merubah Setting DNS pada windows : Control panel >>> Network Connections >>> Klik kanan account sambungan internet yang sedang aktif /connected >>> Properties >>> Networking >>> Internet Protocol >>> Properties >> Beri Tanda pada Use the Following DNS server addresses >>> masukan DNS yang anda pilih >> Klik Ok  


TUTORIAL TIPS 7
Gunakan software-software yang dapat meningkatkan kecepatan browsing dan download internet anda misal: On Speed Flash Speed DSL Speed Internet Turbo Modem Boster Toonel Tweak Master Speed Connect Internet Accelerator dan lain-lain. Silahkan searching di google dan untuk nama-nama software diatas atau anda memiliki software lain yang sejenis yang dapat meningkatkan koneksi internet anda..

”Respon Sel Terhadap Radiasi”


Bab I
Pendahuluan

I.1   Latar belakang
Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Namun, sel dapat mengalami gangguan atau bahkan mengalami kematian.  Kematian sel secara alami akan di gantikan oleh sel yang baru.  Tapi berbeda dengan kematian sel akibat radiasi.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai respon sel terhadap radiasi.  Makalah ini dapat mempermudah pemahaman kita mengenai sel sehingga kita lebih waspada dan  mampu memberikan perlindungan demi kesehatan kita.

I.2  Tujuan
            Tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas kuliah dan agar lebih memahami mata kuliah Radiobiologi khususnya dalam pembahasan “Respon Radiasi terhadap sel” sehingga dapat menghasilkan gambaran yang baik dan benar.

I.3  Ruang Lingkup
            Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini adalah berdasarkan beberapa referensi yang kami dapat, adapun makalah ini meliputi :
Ø  Pengertian Respon sel terhadap radiasi
Ø  Macam-macam respon sel terhadap radiasi
Ø  Model pemulihan sel
Ø  Reproductive failuer
Ø  Faktor-faktor respon
                                                                          BAB II
PEMBAHASAN

            Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur biologic yang sangat kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua informasi genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom manusia yang berjumlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai pendek dari DNA (Deooxyribonucleic acid) yang membawa suatu kode informasi tertentu dan spesifik.
            Interaksi radiasi pengion dengan meteri biologic diawali dengan interaksdi fisika yaitu, proses ionisasi. Elektron yang dihasilkan dari proses ionisasi akan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung bila penyerapan energi langsung terjadi pada molekul organik dalam sel yang mempunyai arti penting, seperti DNA. Sedangkan interaksi secara tidak langsung bila terlebih dahulu terjadi interaksi radiasi dengan molekul air dalam sel yang efeknya kemudian akan mengenai molekul organik penting. Mengingat sekitar 80% dari tubuh manusia terdiri dari air, maka sebagian besar interaksi radiasi dalam tubuh terjadi secara tidak langsung.

A. Radiasi dengan Molekul Air (Radiolisis Air)
             Penyerapan energi radiasi oleh molekul air dalam proses radiolisis air akan menghasilkan radikal bebas (H* dan OH*) yang tidak stabil serta sangat reaktif dan toksik terhadap molekul organik vital tubuh. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul dengan sebuah electron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Keadaan ini menyebabkan radikal bebas menjadi tidak stabil, sangat reaktif dan toksik terhadap molekul organik vital. Radikal bebas yang terbentuk dapat sering bereaksi menghasilkan suatu molekul biologic peroksida yang lebih stabil sehingga berumur lebih lama. Molekul ini dapat berdifusi lebih jauh dari tempat pembentukannya sehingga lebih besar peluangnya dibandingkan radikal bebas untuk menimbulkan kerusakan biokimiawi pada molekul biologi. Secara alamiah kerusakan yang timbul akan mengalami proses perbaikan secara enzimatis dalam kapasitas tertentu. Perubahan biokimia yang terjadi yang berupa kerusakan pada molekul-molekul biologi penting tersebut selanjutnya akan menimbulkan gangguan fungsi sel bila tidak mengalami proses perbaikan secara tepat atau menyebabkan kematian sel. Perubahan fungsi atau kematian dari sejumlah sel menghasilkan suatu efek biologik dari radiasi yang bergantung pada jenis radiasi, dosis, jenis sel lainnya.

B. Radiasi dengan DNA..
            Interaksi radiasi dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur molekul gula atau basa, putusnya ikatan hydrogen antar basa, hilangnya basa dan lainnya. Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai DNA yang disebut single strand break, atau putusnya kedua untai DNA yang disebut double strand breaks. Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan beberapa jenis enzim yang spesifik. Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap kerusakan yang terjadi tanpa kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semual dan tidak menimbulkan perubahan struktur pada sel. Tetapi dalam kondisi tertentu, proses perbaikan tidak berjalan sebagai mana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki, tetapi tidak sempurna sehingga menghasilkan DNA yang berbeda yang dikenal dengan mutasi.

C. Radiasi dengan Kromosom.
            Sebuah kromosom terdiri dari dua lengan yang dihubungkan satu sama lain dengan suatu penyempitan yang disebut sentromer. Radiasi dapat menyebabkan perubahan baik pada jumlah maupun struktur kromosom yang disebut aberasi kromosom. Perubahan jumlah kromosom, misalnya menjadi 47 buah pada sel somatic yang memungkinkan timbulnya kelainan genetic. Kerusakan struktur kromosom berupa patahnya lengan kromosom terjadi secara acak dengan peluang yang semakin besar dengan meningkatnya dosis radiasi. Aberasi kromosom yang mungkin timbul adalah (1) fragmen asentrik, yaitu patahnya lengan kromososm yang tidak mengandung sentromer, (2) kromosom cincin, (3) kromosom disentrik, yaitu kromosom yang memiliki dua sentromer dan (4) translokasi, yaitu terjadinya perpindahan atau pertukaran fragmen dari dua atau lebih kromosom. Kromosom disentri yang spesifik terjadi akibat paparan radiasi sehingga jenis aberasi ini biasa digunakan sebagai dosimeter biologic yang dapat diamati pada sel darah limfosit, yang merupakan salah satu jenis sel darah putih. Frekuensi terjadinya kelainan pada kromosom bergantung pada dosis, energi dan jenis radiasi, laju dosis, dan lainnya.

D. Radiasi dengan Sel.
            Kerusakan yang terjadi pada DNA dan kromosom sel sangat bergantung pada proses perbaikan yang berlangsung. Bila proses perbaikan berlangsung dengan baik/sempurna, dan juga tingkat kerusakan sel tidak terlalu parah, maka sel bias kembali normal. Bila perbaikan sel tidak sempurna, sel tetap hidup tetapi mengalami perubahan. Bila tingkat kerusakan sel sangat parah atau perbaikan tidak berlangsung dengan baik, maka sel akan mati. Sel yang paling sensitive terhadap pengaruh radiasi adalah sel yang paling aktif melakukan pembelahan dan tingkat differensiasi (perkembangan/ kematangan sel) rendah. Sedangkan sel yang tidak mudah rusak akibat pengaruh radiasi adalah sel dengan tingkat differensiasi yang tinggi.
Efek Terhadap Manusia
            Bagaimana pengaruh radiasi terhadap manusia? Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek genetik atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas efek segera dan efek tertunda. Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi. Sedangkan efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker. Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik.

1. Efek Deterministik
            Efek deterministik adalah efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi,. dan Efek Deterministi (efek non stokastik) Efek ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%.
            Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih.
            Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun kemudian), dikenal juga sebagai periode laten

2. Efek Stokastik
            Efek stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel.
            Efek Stokastik Dosis radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel ,tetapi mengubah sel. Sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut akan diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker. Paparan radiasi dosis rendah dapat menigkatkan resiko kanker dan efek pewarisan yang secara statistik dapat dideteksi pada suatu populasi, namun tidak secara serta merta terkait dengan paparan individu.
            Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.
            Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker. Penyebab sebenarnya dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan oleh radiasi pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat karsinogen, misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu sebelum periode laten berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab lain. Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang masih hidup bertahun-tahun setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima tambahan zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat karsinogen, bukan hanya disebabkan oleh radiasi.

Efek Radiasi Terhadap Manusia

            Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang merugikan.
            Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel mempunyai inti sel yang merupakan pusat pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis kompleks. Jika radiasi pengion menembus jaringan, maka dapat mengakibatkan terjadinya ionisasi dan menghasilkan radikal bebas, misalnya

radikal bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen. Secara kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul penting dalam sel.

            DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu molekul yang terdapat di inti sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel serta menggandakan dirinya sendiri.Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun kelainan genetik.
            Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya sendiri, sehingga sel akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi.
            Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan secara akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit).
            Sebagai contoh, radiasi gamma dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada beberapa persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu persen akan meninggal dalam waktu satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi diberikan dalam rentang waktu satu bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut tidak terjadi.
            Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 – 4 Sv (350 – 400 rem) yang diberikan seluruh tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50% dari mereka yang mendapat radiasi dalam waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang sama yang diberikan secara merata dalam waktu satu tahun tidak menimbulkan akibat yang sama.
            Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan radiasi juga akan berbeda.
            Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus pada seluruh tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan dapat mengakibatkan kematian karena terjadinya kerusakan sumsum tulang belakang serta saluran pernapasan dan pencernaan. Jika segera dilakukan perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat dosis terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai 50 Gy, jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan perawatan medis.
            Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke organ tertentu saja (tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat fatal. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan menyebabkan eritema. Contoh lain, dosis yang sama jika diberikan ke organ reproduksi akan menyebabkan mandul.

TAHAPAN INTERAKSI RADIASI DENGAN SEL



Interaksi antara radiasi dengan sel hidup merupakan proses yang berlangsung
secara bertahap. Proses ini diawali dengan tahap fisik dan diakhiri dengan tahap
biologik. Ada empat tahapan interaksi, yaitu :

1. Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan
terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan
biologi. Proses ini berlangsung sangat singkat dalam orde 10-16 detik. Karena
sel sebagian besar (70%) tersusun atas air, maka ionisasi awal yang terjadi di
dalam sel adalah terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+ dan esebagai
ion negatif. Proses ionisasi ini dapat ditulis dengan :
H2O + radiasi pengion H2O+ + e-

2. Tahap fisikokimia dimana atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi
mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas yang tidak stabil.
Tahap ini berlangsung dalam orde 10-6 detik. Karena sebagian besar tubuh
manusia tersusun atas air, maka peranan air sangat besar dalam
menentukan hasil akhir dalam tahap fisikokimia ini. Efek langsung radiasi
pada molekul atau atom penyusun tubuh selain air hanya memberikan
sumbangan yang kecil bagi akibat biologi akhir dibandingkan dengan efek tak
langsungnya melalui media air tersebut. Ion-ion yang terbentuk pada tahap
pertama interaksi akan beraksi dengan molekul air lainnya sehingga
menghasilkan beberapa macam produk , diantaranya radikal bebas yang
sangat reaktif dan toksik melalui radiolisis air, yaitu OH* dan H*. Reaksi kimia
yang terjadi dalam tahap kedua interaksi ini adalah :

H2O+ H+ + OH*
H2O + e H2OH2O-
OH- + H*

Radikal bebas OH* dapat membentuk peroksida (H2O2) yang bersifat
oksidator kuat melalui reaksi berikut : OH* + OH* H2O2

3. Tahap kimia dan biologi yang berlangsung dalam beberapa detik dan ditandai dengan terjadinya reaksi antara radikal bebas dan peroksida dengan molekul organik sel serta inti sel yang terdiri atas kromosom. Reaksi ini akan
menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan terhadap molekul-molekul
dalam sel. Jenis kerusakannya bergantung pada jenis molekul yang bereaksi.
Jika reaksi itu terjadi dengan molekul protein, ikatan rantai panjang molekul
akan putus sehingga protein rusak. Molekul yang putus ini menjadi terbuka
dan dapat melakukan reaksi lainnya. Radikal bebas dan peroksida juga dapat
merusak struktur biokimia molekul enzim sehingga fungsi enzim terganggu.
Kromosom dan molekul DNA di dalamnya juga dapat dipengaruhi oleh radikal
bebas dan peroksida sehingga terjadi mutasi genetik.

4.Tahap biologis yang ditandai dengan terjadinya tanggapan biologis yang
bervariasi bergantung pada molekul penting mana yang bereaksi dengan
radikal bebas dan peroksida yang terjadi pada tahap ketiga. Proses ini
berlangsung dalam orde beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun,
bergantung pada tingkat kerusakan sel yang terjadi. Beberapa akibat dapat
muncul karena kerusakan sel, seperti kematian sel secara langsung,
pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan
permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah. Kerusakan yang
terjadi dapat meluas dari skala seluler ke jaringan, organ dan dapat pula
menyebabkan kematian.

Interaksi Radiasi dengan Sel



Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan sedikit mengenai bagaimana sih sebenarnya jika sel dalam tubuh kita terkena radiasi? Banyak orang yang takut dengan radiasi, tetapi tidak banyak orang yang tahu kenapa radiasi itu berbahaya terhadap sel dalam tubuh kita. Nah dengan membaca posting-an kali ini, mudah-mudahan jadi banyak yang tahu kenapa radiasi berbahaya untuk sel tubuh kita dan juga jadi banyak orang yang semakin bijak menggunakan radiasi untuk tujuan yang mulia. Bagi anggota milist ATRO Community, saya sudah bagikan Hand Out nya gratis dalam bentuk PDF ke e-mail masing-masing (silahkan di cek), buat yang belum menjadi member silahkan baca posting-an berikut…..

Interaksi antara radiasi dengan sel hidup merupakan proses yang berlangsung secara bertahap. Proses ini diawali dengan tahap fisik dan diakhiri dengan tahap biologik. Ada empat tahapan interaksi, yaitu :

1. Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan biologi. Proses ini berlangsung sangat singkat dalam orde 10-16 detik. Karena sel sebagian besar (70%) tersusun atas air, maka ionisasi awal yang terjadi di dalam sel adalah terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+ dan e- sebagai ion negatif. Proses ionisasi ini dapat dilihat pada Hand Out (maaf soalnya di postingan ini tidak bisa menuliskan tanda panah dan rumus molekul air dengan benar)



2. Tahap fisikokimia dimana atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas yang tidak stabil. Tahap ini berlangsung dalam orde 10-6 detik. Karena sebagian besar tubuh manusia tersusun atas air, maka peranan air sangat besar dalam menentukan hasil akhir dalam tahap fisikokimia ini. Efek langsung radiasi pada molekul atau atom penyusun tubuh selain air hanya memberikan sumbangan yang kecil bagi akibat biologi akhir dibandingkan dengan efek tak langsungnya melalui media air tersebut. Ion-ion yang terbentuk pada tahap pertama interaksi akan beraksi dengan molekul air lainnya sehingga menghasilkan beberapa macam produk , diantaranya radikal bebas yang sangat reaktif dan toksik melalui radiolisis air, yaitu OH* dan H*. Reaksi kimia yang terjadi dalam tahap kedua interaksi ini dapat dilihat pada Hand Out (maaf soalnya di postingan ini tidak bisa menuliskan tanda panah dan rumus molekul air dengan benar)


Radikal bebas OH* dapat membentuk peroksida (H2O2) yang bersifat oksidator kuat (prosesnya dapat dilihat pada Hand Out)


3. Tahap kimia dan biologi yang berlangsung dalam beberapa detik dan ditandai dengan terjadinya reaksi antara radikal bebas dan peroksida dengan molekul organik sel serta inti sel yang terdiri atas kromosom. Reaksi ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan terhadap molekul-molekul dalam sel. Jenis kerusakannya bergantung pada jenis molekul yang bereaksi. Jika reaksi itu terjadi dengan molekul protein, ikatan rantai panjang molekul akan putus sehingga protein rusak. Molekul yang putus ini menjadi terbuka dan dapat melakukan reaksi lainnya. Radikal bebas dan peroksida juga dapat merusak struktur biokimia molekul enzim sehingga fungsi enzim terganggu. Kromosom dan molekul DNA di dalamnya juga dapat dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida sehingga terjadi mutasi genetik.

4. Tahap biologis yang ditandai dengan terjadinya tanggapan biologis yang bervariasi bergantung pada molekul penting mana yang bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida yang terjadi pada tahap ketiga. Proses ini berlangsung dalam orde beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun, bergantung pada tingkat kerusakan sel yang terjadi. Beberapa akibat dapat muncul karena kerusakan sel, seperti kematian sel secara langsung, pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah. Kerusakan yang terjadi dapat meluas dari skala seluler ke jaringan, organ dan dapat pula menyebabkan kematian.


Efek Radiasi Pengion Terhadap Manusia


Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur biologic yang sangat kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua informasi genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom manusia yang berjumlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai pendek dari DNA (Deooxyribonucleic acid) yang membawa suatu kode informasi tertentu dan spesifik.

Interaksi antara radiasi dengan sel hidup merupakan proses yang berlangsung secara bertahap. Proses ini diawali dengan tahap fisik dan diakhiri dengan tahap biologik. Ada empat tahapan interaksi, yaitu :
1. Tahap Fisik
Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan biologi. Proses ini berlangsung sangat singkat dalam orde 10-16 detik. Karena sel sebagian besar (70%) tersusun atas air, maka ionisasi awal yang terjadi di dalam sel adalah terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+ dan e- sebagai ion negatif. Proses ionisasi ini dapat ditulis dengan :
H2O + radiasi pengion  —>  H2O+ + e-
2. Tahap Fisikokimia
Tahap fisikokimia dimana atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas yang tidak stabil. Tahap ini berlangsung dalam orde 10-6 detik. Karena sebagian besar tubuh manusia tersusun atas air, maka peranan air sangat besar dalam menentukan hasil akhir dalam tahap fisikokimia ini. Efek langsung radiasi pada molekul atau atom penyusun tubuh selain air hanya memberikan sumbangan yang kecil bagi akibat biologi akhir dibandingkan dengan efek tak langsungnya melalui media air tersebut. Ion-ion yang terbentuk pada tahap pertama interaksi akan beraksi dengan molekul air lainnya sehingga menghasilkan beberapa macam produk , diantaranya radikal bebas yang sangat reaktif dan toksik melalui radiolisis air, yaitu OH- dan H+. Reaksi kimia yang terjadi dalam tahap kedua interaksi ini adalah:
H2O+ —-> H+ + OH-
H2O + e    –>    H2O-
H2O- –> OH- + H+
Radikal bebas OH- dapat membentuk peroksida (H2O2 ) yang bersifat
oksidator kuat melalui reaksi berikut :
OH- + OH + —>  H2O2
3. Tahap Kimia Dan Biologi
Tahap kimia dan biologi yang berlangsung dalam beberapa detik dan ditandai dengan terjadinya reaksi antara radikal bebas dan peroksida dengan molekul organik sel serta inti sel yang terdiri atas kromosom. Reaksi ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan terhadap molekul-molekul dalam sel. Jenis kerusakannya bergantung pada jenis molekul yang bereaksi. Jika reaksi itu terjadi dengan molekul protein, ikatan rantai panjang molekul akan putus sehingga protein rusak. Molekul yang putus ini menjadi terbuka dan dapat melakukan reaksi lainnya. Radikal bebas dan peroksida juga dapat merusak struktur biokimia molekul enzim sehingga fungsi enzim terganggu. Kromosom dan molekul DNA di dalamnya juga dapat dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida sehingga terjadi mutasi genetik.
4. Tahap Biologis
Tahap biologis yang ditandai dengan terjadinya tanggapan biologis yang bervariasi bergantung pada molekul penting mana yang bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida yang terjadi pada tahap ketiga. Proses ini berlangsung dalam orde beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun, bergantung pada tingkat kerusakan sel yang terjadi. Beberapa akibat dapat muncul karena kerusakan sel, seperti kematian sel secara langsung, pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah. Kerusakan yang terjadi dapat meluas dari skala seluler ke jaringan, organ dan dapat pula menyebabkan kematian.
Dilihat dari interaksi biologi tadi di atas, maka secara biologis efek radiasi dapat dibedakan atas :
1.  Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasi
Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh.
Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas :
  • Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi.
  • Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi. Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas :
    • Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi.
    • Efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.
2.  Berdasarkan dosis radiasi
Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek stokastik dan efek deterministic (non-stokastik).
i. Efek Stokastik adalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. Efek ini terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel. Radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel,  sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut akan diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker.
Maka dari itu dapat disimpulkan ciri-ciri efek stokastik a.l :
  • Tidak mengenal dosis ambang
  • Timbul setelah melalui masa tenang yang lama
  • Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi
  • Tidak ada penyembuhan spontan
  • Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit keturunan            (efek genetik).
ii. Efek Deterministik (non-stokastik) adalah efek yang kualitas keparahannya bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. Efek ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%.
Adapun ciri-ciri efek non-stokastik a.l :
  • Mempunyai dosis ambang
  • Umumnya timbul beberapa saat setelah radiasi
  • Adanya penyembuhan spontan (tergantung keparahan)
  • Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi
  • Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas / kemandulan, katarak (efek somatik)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan :
*Efek Genetik merupakan efek stokastik, sedangkan Efek Somatik dapat berupa stokastik maupun deterministik (non-stokastik)

Epidemiologi dan Peranannya didalam Pemecahan Masalah Kesehatan di Masyarakat



Epidemiologi dan Peranannya didalam Pemecahan Masalah Kesehatan di Masyarakat
Pengertian Epidemiologi dan Sejarah Epidemiologi
Perkembangan Epidemiologi sangat pesat pada saat zaman Yunani kuno. Epidemiologi berasal dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ” permukaan, diatas, menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ” orang, populasi, penduduk, manusia ” serta ologi berarti ” ilmu tentang ”. Menurut asal katanya, secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk.
Sejarah Epidemiologi berkembang pada saat peradaban kuno :
HIPPOCRATES (460‐377SM) - Bp Kedokteran Modern - kejadian penyakit karena kontak dengan jasad hidup, penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal dan internal.
HIRSCH (1883)  - Gambaran kejadian, penyebaran jenis‐jenis penyakit pada manusia saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengaitkan dengan kondisi eksternal.
FROST(1927) - Ilmu yang mempelajari fenomena masal dari penyakit infeksi.
GREENWOOD (1934) - Pengetahuan tentang penyebaran (distribusi) penyakit atau kondisi dalam suatu populasi dan faktor‐faktor yang mempengaruhi penyebaran tadi.
MORIS (1967) - Pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
MACMAHON, PUGH & IPSEN (1970) - Studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi seperti itu.
ABDEL R OMRAN (1974) - Studi dari berbagai peristiwa diantara kelompok di masayarakat.

Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat, dan waktu.
Secara Modern, Epidemiologi diartikan sebagai Ilmu tentang distribusi (penyebaran dan perkembangan) dan determinan-determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit tersebut) dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalah-masalah kesehatan. (LAST : 1988)

Menurut sejarah perkembangan Epidemiologi dibagi dua, antara lain :
1.       Epidemiologi Klasik : mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik.
2.       Epidemiologi Modern : merupakan sekumpulan konsep yang digunakan dalam studi epidemiologi yang terutama bersifat analitik, selain untuk penyakit menular wabah dapat diterapkan juga untuk penyakit menular bukan wabah, penyakit tidak menular, serta masalah-masalah kesehatan lainnya.
Tujuan Epidemiologi dalam bidang kesehatan “menggambarkan penyakit secara komprehensif & dinamis, tidak hanya mencakup  wabah  tetapi  juga  antara  periode terjadinya wabah secara sporadis dan endemis”.  Selain itu tujuan studi epidemilogi, yaitu :
1.       Mendiagnosis masalah kesehatan masyarakat.
2.       Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit.
3.       Menilai dan menrencanakan pelayanan kesehatan.
Pernanan Epidemiologi, khususnya dalam konteks kesehatan masyarakat :
Prinsip Epidemiologi yaitu Subyek dan obyek epidemiologi adalah masalah kesehatan ,masalah kesehatan yang dikaji adalah masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia ,dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tersebut. Strategi mengenal analisa masalah kesehatan berdasarkan prinsip atau konsep epidemiologi sebagai berikut mempelajari masalah kesehatan pada sekelompok manusia atau masyarakat , banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak (absolut) atau relative ,banyaknya masalah kesehatan diperinci menurut keadaan tertentu ,diantaranya keadaan waktu, tempat, orang yang mengalami masalah kesehatan ,melakukan rangkaian kegiatan tertentu (riset) yang dilakukan untuk mengkaji masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.

Epidemiologi mempelajari frekuensi masalah kesehatan yaitu keterangan tentang banyaknya suatu masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia ,mengetahui keadaan kesehatan yang dihadapi masyarakat ,menyusun berbagai jalan keluar untuk mengatasinya. Sehingga epidemiologi sebagai wadah mengatasi wabah yang ada dalam masyarakat dan penyakit lain yang ditimbulkan , mencari jalan keluar dari masalah kesehatan yang ada dalam masyarakat.
Dengan kata lain peranan epidemiologi sebagai tool (alat) dan sebagai metode atau pendekatan. Contoh : Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah KB-Kes selalu mempertanyakan siapa yang terkena masalah, di mana dan bagaimana penyebaran masalah, serta kapan penyebaran masalah tersebut terjadi.
Demikian pula pendekatan pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau dalam lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta bilaman masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam program kesehatan adalah ukuran-ukuran epidemiologi seperti prevalensi, point of prevalence dan sebagainya dapat digunakan dalam perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus baru, case fatality rate dan sebagainya.
Manfaat epidemiologi terhadap kesehatan yaitu membantu pekerja administrator dan perencana untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan kesehatan, alokasi sumber dana, dan mengukur efektifitas program-program baru, monitoring (pengamatan) ,evaluation ,menerangkan keadaan masalah kesehatan yaitu epidemik merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang di temukan pada suatu daerah tertentu pada waktu singkat dalam frekuensi yang meningkat.
Pandemik merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) frekuensinya dalam waktu singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebaranannya mencakup suatu wilayah yang amat luas, endemik merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) frukuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama ,sporadik merupakan suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada pada wilayah tertentu frekuensi berubah menurut perubahan waktu .
Selain itu memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment. Segitiga epidemiologi sangat umum digunakan sebagai literatur epidemilogi, terdiri dari 3 komponen yaitu host, lingkungan dan agent. Model  ini    menunjukkan   komponen  secara komprehensif dan memprediksi tentang suatu penyakit.
Hubungan antara ketiga faktor :
Dipengaruhi oleh tiga sektor pada lingkungan :
    1. Lingkungan biologi
    2. Lingkungan sosal
    3. Lingkungan fisik.
Berhubungan erat dengan faktor host, mempengaruhi terjadinya penyakit, keseimbangan ketiganya sangat mempengaruhi kesehatan manusia yang disebut dinamika ekuilibirium, ketiga faktor tersebut tidak seimbang akan menimbulkan  penyakit mudah terjadi.
Serta manfaat epidemiologi dalam bidang kesehatan  selain di atas adalah dapat menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan kesehatan .